KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan tugas makalah.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami
selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Deteksi Dini dan Tanda Bahaya Kehamilan ........................... 3
B. Macam-macam
Tanda Bahaya Kehamilan ................................................ 4
C. Pencegahan
Tanda Bahaya Kehamilan ...................................................... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tanda bahaya
kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani
dengan benar karena
setiap tanda bahaya
kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi
kehamilan.
Berdasarkan
penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi
dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita
hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan
dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan
menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat
mengancam jiwa.
Oleh karena
itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya
pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut
beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan
kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda
bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian
ibu.
Kematian ibu
yang terjadi pada waktu
kehamilan 90% disebabkan oleh
komplikasi obstetri, yang sering
tidak diramalkan pada saat
kehamilan. Komplikasi
obstetri secara langsung adalah
Perdarahan, infeksi dan eklamsia. Secara tidak langsung kematian
ibu juga dipengaruhi oleh
keterlambatan ditingkat
keluarga dalam mengenali tanda
bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk
segera mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai
fasilitas kesehatan dan pertolongan
di fasilitas pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2007). Tanda bahaya
kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat ditangani dengan benar
karena setiap tanda bahaya
kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan. Tanda
bahaya kehamilan antara lain: perdarahan pervaginam, bengkak
pada muka atau tangan
yang disertai sakit Kepala
yang hebat, penglihatan kabur dan
kejang, nyeri abdomen Bagian bawah,
mual muntah berlebihan, demam
tinggi, janin kurang bergerak
seperti biasanya dan ketuban
pecah dini.
B. Rumusan masalah
1.
Bagaimana tanda-tanda bahaya pada
kehamilan?
2.
Bagaimana macam-macam tanda-tanda
bahaya pada kehamilan?
3.
Bagaimana pencegahan pada
tanda-tanda bahaya pada kehamilan?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui tanda-tanda bahaya
pada kehamilan.
2.
Untuk mengetahui macam-macam
tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
3.
Untuk mengetahui pencegahan pada tanda-tanda
bahaya pada kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Deteksi Dini dan Tanda Bahaya
Kehamilan
Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya
kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk
persalinan normal.
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah
mengarah pada penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani
secara memadai sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah. Untuk pengenalan
tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda bahaya dan komplikasi kehamilan
banyak poster-poster dan leaflet disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu
hamil yang berkunjung dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan
kunjungan rumah dalam pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu
digunakan juga suatu alat bantu yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil
untuk secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. Alat bantu tersebut juga
bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi faktor resiko
dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan saran yang
tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Tanda bahaya
kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan
atau periode antenatal, yang
apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila
tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes, 2003).
B. Macam-macam Tanda Bahaya
Kehamilan
Macam tanda bahaya kehamilan yaitu
terdiri dari :
1.
Mual
muntah berlebih
Kebanyakan ibu hamil
dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan
ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi, bila ibu tetap tidak mau
makan, muntah terus-menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini
berbahaya bagi keadaan janin dan kesehatan ibu.
a.
Penanganan
Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan :
1)
Makan sedikit tapi sering
2)
Hindari makanan yang sulit dicerna
dan berlemak
3)
Jaga masukan cairan, karena cairan
lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
4)
Selingi makanan berkuah dengan
makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5)
Jahe
merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta
makanan lain.
6)
Isap sepotong jeruk yang segar
ketika merasa mual
7)
Hindari hal–hal yang memicu mual,
seperti bau, gerakan atau bunyi
8)
Istirahat cukup
9)
Hindari hal–hal yang membuat Anda
berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
b.
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.
Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
2.
Penglihatan
Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau
berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang),
dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia
dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina
dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
a.
Penanganan
Umum
1)
Jika tidak sadar atau kejang. Segera
dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan
gawat darurat.
2)
Segera dilakukan penilaian terhadap
keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
b.
Komplikasi
Komplikasi
yang ditimbulkan antara lain kejang dan eklamsia
3.
Perdarahan
Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam
kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami
perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan
adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa
berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada akhir kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tetapi
tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini dapat dibagi menjadi beberapa
macam,yakni:
1)
Perdarahan melalui jalan lahir pada
kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang
mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin
mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu
mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga.
2)
Perdarahan melalui jalan lahir
disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan,
meupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di
bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
3)
Perdarahan kehamilan 7-9 bulan,
meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera
mendapat pertolongan di rumah sakit.
4)
Perdarahan yang banyak, segera atau
dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab
kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu
kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
5)
Perdarahan pada masa nifas (dalam 42
hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus-menerus, disertai bau tak sedap
dan demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah
sakit.
a.
Penanganan
Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat
darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda
vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya
syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat
bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan
cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok,
yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah
sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002
: 18-19).
4.
Bengkak
pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang
setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak
optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan
kelebihan cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki
yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal
menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan
cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu
memprosesnya lebih lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian
bawah meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam
hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan
perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya dengan
kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram
kaki:
1)
Selama akhir masa kehamilan,
berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan sesering mungkin, ini tidak
hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan
aliran energi pada saluran ginjal.
2)
Hindari pemakaian jenis sepatu
tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan
longgar saat libu hamil ingin memakainya saat melahirkan.
3)
Jika bengkak terjadi pada tangan dan
jari, pastikan untuk melepaskan cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil
lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi
penyumbatan.
4)
Jika ibu hamil menderita kram jangan
menambahkan garam pada makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya
penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah
kontraksi otot.
5)
Kompreskan daun kubis (lebih baik
yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi
jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di
kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru sampai
bengkak membaik.
a.
Penanganan
Umum
1)
Istirahat cukup
2)
Mengatur diet, yaitu meningkatkan
konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
3)
Kalau keadaan memburuk namun
memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
b.
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan
disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan)
terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni
terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati,
2003:2)
5.
Gerak Janin
Berkurang atau Tidak Ada
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya
selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila
ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko
tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh
aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan
sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
a.
Penanganan
Umum
1)
Memberikan dukungan emosional pada
ibu
2)
Menilai denyut jantung janin (DJJ): a)
Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan
menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD
dan featal distress
6.
Ketuban
pecah sebelum waktunya (KPSW)
Biasanya ketuban pecah menjelang
persalinan, setelah ada tanda awal persalinan seperti mulas dan keluarnya
lendir, bercampur sedikit darah. Cairan ketuban biasanya berwarna jernih
kekuningan.
Bila ketuban telah pecah dan cairan
ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan
mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin.Ibu perlu segera
mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.
a.
Penanganan
Umum
1)
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada
dengan USG
2)
Dilakukan pemeriksaan inspekulo
(dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan
membedakan dengan urin.
3)
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir
kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4)
Mengobservasi tidak ada infeksi
5)
Mengobservasi tanda–tanda inpartu
(Saifuddin, 2002: 112)
b.
Komplikasi
1)
Perdarahan pervaginam dengan nyeri
perut, pikirkan solusio plasenta
2)
Tanda–tanda infeksi (demam, cairan
vagina berbau)
3)
Jika terdapat his dan darah lendir,
kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
7.
Nyeri
abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan
dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan
masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran
kemih atau infeksi lain.
a.
Penanganan
Umum
1)
Lakukan segera pemeriksaan umum
meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2)
Jika dicurigai syok, mulai
pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena
keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3)
Jika ada
syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada
nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan
prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
8.
Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala bisa
terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
a.
Penanganan
Umum
1)
Jika ibu tidak sadar atau kejang,
segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
daruratan.
2)
Segera lakukan observasi terhadap
keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil
mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
(Saifuddin, 2002 : 33)
b.
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat
merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita
hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
9.
Kejang
Pada umumnya kejang
didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit
kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
a.
Penanganan
1)
Baringkan pada sisi kiri tempat
tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
secret, muntahan, atau darah
2)
Bebaskan jalan nafas
3)
Hindari jatuhnya pasien dari tempat
tidur
4)
Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin,
2002:34)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara
lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
10. Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang
umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan
rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
a.
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum
tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
b.
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).
11. Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan
suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a.
Penanganan
Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin,
2002: 84)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat
mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing),
pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
C. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
Cara mencegah tanda bahaya kehamilan
adalah sebagai berikut :
1.
Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang
termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan
ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik
(rumah sakit).
2.
Meningkatkan mutu perinatal care.
3.
Menganjurkan setiap ibu hamil
kontrol ke BKIA.
4.
Penyuluhan oleh bidan desa terhadap
kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama
kehamilan secara aktif.
5.
Bidan desa harus bertempat tinggal
di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di
desa yang ditempatinya.
6.
Dengan memeriksakan kehamilan sedini
mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali
selama masa kehamilan. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
7.
Bila ditemukan kelainan saat
pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda
- tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Macam-macam tanda – tanda bahaya kehamilan yaitu :
1. Perdarahan pervaginam
2. Mual muntah berlebihan
3. Sakit kepala yang hebat
4. Penglihatan kabur
5. Nyeri perut yang hebat
6. Gerakan janin berkurang
7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
8. Selaput kelopak mata pucat
9. Demam tinggi
10. Kejang
11. Keluar air ketuban sebelum waktunya
DAFTAR
PUSTAKA
Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta
: Rineka Cipta
Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada
Kehamilan Muda. http://www.info-cyber-neth.com.id
Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan.
Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil.
Jakarta
Prawirohardjo,
2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka
0 Comments