Nikmatnya bila semua serba
tercukupi, semua keinginan bisa terpenuhi sampai barang apapun bisa dibelinya,
itulah riska, seorang anak dari kongomerat yang sangat kaya, Ibu dan Ayahnya
adalah pengusaha besar yang berada di daera Kota Jakarta. Tapi hal yang sangat
baik dari keluarga itu adalah mereka mampu bersikap dan berperilaku layaknya
orang biasa, bersopan santun, ramah terhadap tetangga begitupun kepada orang –
orang yang berkunjung ke rumahnya. Tak terkecuali dengan riska, anaknya manis
dan tidak pernah manja dengan orang tuanya, dia bisa bersikap baik terhadap
semua orang termasuk teman-temanya sehingga banyak yang betah ketika bertamu
kerumahnya.
Salah satu sahabat terbaik riska
yaitu Ika, dia berasal dari keluarga sederhana, rumahnya yang masih satu
kecamatan dengan riska mambuatnya gampang untuk bermain atau sekedar bertemu
dengan riska. Namun pada hari ini sahabatnya Ika tak pernah keliatan
lagi,, hampir sudah 3 minggu ini.
“Ko` Ika ngga` pernah keliatan?
Kemana ya, g biasanya dia selalu masuk sekolah”.
“Mungkin sakit” , jawaban dari Mama
“Kalo begitu coba nanti sore aku
pengen ke rumahnya lagi”. Kata riska sangat bersemangat
Sudah beberapa kali riska mengetuk
pintu, namun tak ada jawaban dari dalam rumah, kemudian tiba – tiba muncul
orang dari sebelah rumah.
“Ada apa mb”, tanya orang lelaki itu
“Saya mau mencari teman saya , Ika
namanya”, jawabnya cepat
Alangka terkejutnya jawaban dari
lelaki itu, jika Ika yang selama ini dia kenal dan menjadi sahabatnya
mengontrak di rumah itu, kemudian kembali ke desanya karena menurut kabar orang
tuanya sudah berhenti bekerja akibat di PHK oleh perusahaanya.
Sekembalinya riska ke rumah, ia
hanya bisa melamun dan tidak bisa berbuat apa – apa. Lantas ia pun bergegas
ingin mencari Ika di desanya.
“Mama, aku ingin mencari Ika,
biarkan dia bisa melanjutkan sekolahnya lagi”, tanyanya
“Baiklah kalo itu keinginanmu, mari
bergegas dan segera mencari alamt Ika dahulu”, jawab Mamanya dengan penuh
perhatian
Akhirnya keinginan Riska
terpenuhi, dan selama beberapa jam bertanya – tanya di tempat pedesaan
yang pernah Riska ketahui, bisa menemukan alamat rumah Ika. Kedatanganya pun
disambut haru dan isak tangis oleh keluarganya termasuk Ika. Pelukan hangat
diantara mereka menjadikan persahabatanya semakin erat.
“Ika, kedatanganku sama keluarga
ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi”.
Katanya Riska
“Soal sekolah dan biaya apapun, kamu
ngga` usah khawatis biar saya yang menanggunya”, lanjut Papa Riska
“Baiklah bila Riska dan Bapak Ibu
menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya, saya sangat bersyukur dan
banyak mengucapkan terima kasih atas kebaikan Riska dan keluarga”. Jawabnya Ika
diselingi haru yang luar biasa.
“terima kasih banyak Pak, Buk, kami
tidak bisa lagi harus memberikan imbalan seperti apa, karena hanya petani
biasa”, lanjutnya Ibu dan Bapak Ika
Lalu mereka pun kembali berpelukan
untuk kembali menyambut Ika menjadi sahabatnya kembali. Sumber : http://www.tafassahu.com
0 Comments