MAKALAH
APEC
Disusun
Oleh :
NAMA :
KELAS :
GURU PEMBIMBING :
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini,
sesuai dengan harapan. Alhamdulillah, tepat pada waktu nya makalah ini
terselesaikan yang berjudul “Forum Kerja
Sama Asia Pasifik/ Asia Pasific
Economic Cooperation(APEC)”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Pengertian
atau yang lebih khususnya membahas materi yang berkaitan dengan materi
pembelajaran sejarah. Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang kerja sama antar negara dalam segala bidang .
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
, Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pendirian APEC.......................................................................... 3
2.2 Sekretariat APEC ................................................................................... 4
2.3 Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.................................................. 4
2.4 Manfaat Indonesia ikut serta dalam APEC............................................ 5
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 6
3.2 Saran....................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dinamika ekonomi politik
Asia Pasifik pada akhir tahun 1993 tampak memasuki babak baru, terutama dalam
bentuk pengorganisasian kerja sama perdagangan dan investasi regional. Dalam
hal ini, negara-negara Asia Pasifik berbeda dengan negara-negara di Eropa Barat.
Negara-negara di Eropa Barat memulainya dengan membentuk wadah kerja sama
regional. Dengan organisasi itu, ekonomi di setiap negara saling berhubungan
dan menghasilkan ekonomi Eropa yang lebih kuat daripada sebelum Perang Dunia
II. Sebaliknya, negara-negara Asia Pasifik, terutama sejak tahun 1970-an,
saling berhubungan secara intensif dan menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi walaupun tanpa kerangka kerja sama formal seperti yang ada di Eropa.
Bahkan, berbagai transaksi ekonomi terjadi antarnegara yang kadang-kadang tidak
memiliki hubungan diplomatik. Taiwan adalah contoh negara yang tidak diakui
eksistensi politiknya, tetapi menjadi rekanan aktif sebagian besar negara Asia
Pasifik dalam kegiatan ekonomi. Sekarang dinamika ekonomi itu dianggap memerlukan
wadah organisasi yang lebih formal. Dunia usaha lebih dahulu merasakan adanya
kebutuhan akan organisasi itu, seperti tercermin dalam pembentukan Pacific
Basin Economic Council (PBEC) tahun 1969. Organisasi ini beranggotakan pebisnis
dari semua negara Asia Pasifik, kecuali Korea Utara dan Kampuchea. Organisasi
PBEC aktif mendorong perdagangan dan investasi di wilayah Asia Pasifik, tetapi
hanya melibatkan sektor swasta. Pada tahun 1980 muncul Pacific Economic
Cooperation Council (PECC). Organisasi yang lahir di Canberra, Australia ini
menciptakan kelompok kerja untuk mengidentifikasi kepentingan ekonomi regional,
terutama perdagangan, sumber daya manusia, alih teknologi, energi, dan
telekomunikasi. Walaupun masih bersifat informal, PECC melibatkan para pejabat
pemerintah, pelaku bisnis, dan akademis. Salah satu hasil kegiatan PECC adalah
terbentuknya Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) sebagai wadah kerja sama
bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi yang secara resmi
terbentuk bulan November 1989 di Canberra, Australia pada tahun 1989.
Pembentukan APEC atas usulan Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Suatu hal
yang melatarbelakangi terbentuknya APEC adalah perkembangan situasi politik dan
ekonomi dunia pada waktu itu yang berubah secara cepat dengan munculnya
kelompok- kelompok perdagangan seperti MEE, NAFTA. Selain itu perubahan besar
terjadi di bidang politik dan ekonomi yang terjadi di Uni Soviet dan Eropa
Timur. Hal ini diikuti dengan kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay
(perdagangan bebas). Apabila masalah perdagangan bebas gagal disepakati, diduga
akan memicu sikap proteksi dari setiap negara dan sangat menghambat perdagangan
bebas. Oleh karena itu, APEC dianggap bisa menjadi langkah efektif untuk
mengamankan kepentingan perdagangan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Adapun tujuan dibentuknya APEC adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di
kawasan Asia Pasifik terutama di bidang perdagangan dan investasi. Anggota ekonomi APEC memiliki keragaman wilayah,
kekayaan alam serta tingkat pembangunan ekonomi,sehingga pada tahun-tahun
pertama, kegiatan APEC difokuskan secara luas pada pertukaranpandangan
(exchange of views) dan pelaksanaan proyek-proyek yang didasarkan pada
inisiatif-inisiatif dan kesepakatan para anggotanya. APEC dianggotai oleh 21
negara dari seluruh dunia, kebanyakan anggota dari APEC adalah negara yang
memiliki garis pantai keSamudra Pasifik, dan letak sekretariasnya berada di Singapore.
Sebagai salah satu forum kerja sama ekonomi utama di kawasan, APEC bertujuan untuk mencapai Bogor Goals, yaitu
terciptanya liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik
sebelum tahun 2010 untuk anggota EkonomiMaju dan sebelum tahun 2020 untuk
anggota Ekonomi Berkembang. Dalam mencapai Bogor Goals, APEC melandaskan
kerjasama yang dibangun pada tiga pilar, yaitu :
1. liberalisasi
perdagangan dan investasi,
2. fasilitasi
bisnis, dan kerjasama ekonomi, dan
3. teknik
(ECOTECH)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Pendirian APEC
Pada Konperensi Tingkat Menteri (KTM) I APEC
di Canberra tahun 1989, telah disepakati bahwa APEC merupakan forum konsultasi
yang longgar tanpa memberikan “Mandatory Consequences” kepada para anggota-nya.
Dari kesepakatan yang diperoleh dalam pertemuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa APEC memiliki dua tujuan utama:
1.
Mengupayakan terciptanya liberalisasi
perdagangan dunia melalui pembentukan sistem perdagangan multilateral yang
sesuai dengan kerangka GATT dalam rangka memajukan proses kerja sama ekonomi
Asia Pasifik dan perampungan yang positif atas perundingan Putaran Uruguay.
2.
Membangun kerja sama praktis dalam
program-program kerja yang difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut
penyelenggaraan kajian-kajian ekonomi, liberalisasi perdagangan, investasi,
alih teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Sesuai
kepentingannya, APEC telah mengembangkan suatu forum yang lebih besar
substansinya dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu membangun masyarakat Asia
Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang merata melalui kerja
sama perdagangan dan ekonomi. Pada pertemuan informal yang pertama para
pemimpin APEC di Blake Island, Seattle, Amerika Serikat tahun 1993, ditetapkan
suatu visi mengenai masyarakat ekonomi Asia Pasifik yang didasarkan pada
semangat keterbukaan dan kemitraan; usaha kerja sama untuk menyelesaikan
tantangan-tantangan dari perubahan-perubahan; pertukaran barang, jasa,
investasi secara bebas; pertumbuhan ekonomi dan standar hidup serta pendidikan
yang lebih baik, serta pertumbuhan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
2.2
Sekretariat APEC
Sekretariat APEC dibentuk pada tahun 1993.
Para pegawai Sekretariat APEC terdiri atas 21 pejabat dari seluruh negara
anggota ekonomi dan beberapa orang staf lokal. Sekretariat APEC dipimpin oleh
seorang Direktur Eksekutif dengan masa tugas satu tahun dan berasal dari negara
anggota ekonomi yang sedang menjadi ketua APEC.
Indonesia menempatkan wakil-nya di
Sekretariat APEC dan mendapat tugas sebagai Direktur Bidang Gender dan Policy
Level Group on Small and Medium Enterprises (PLG SME) sejak tahun 1998.
Sekretariat
APEC berfungsi untuk :
- menunjang mekanisme kegiat-an APEC
- menyediakan “advisory” teknis untuk koordinasi pembinaan bidang perdagangan
- mengenalkan dan menginfor-masikan peranan APEC kepada masyarakat dunia.
- menunjang mekanisme kegiat-an APEC
- menyediakan “advisory” teknis untuk koordinasi pembinaan bidang perdagangan
- mengenalkan dan menginfor-masikan peranan APEC kepada masyarakat dunia.
2.3
Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC
KTT APEC diadakan setiap tahun di
negara-negara anggota. Pertemuan pertama organisasi APEC diadakan di Canberra, Australia
pada tahun 1989.
APEC menghasilkan "Deklarasi Bogor"
pada KTT 1994 di
Bogor
yang bertujuan untuk menurunkan bea cuka hingga nol dan lima persen di
lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling lambat tahun 2010
dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.
Pada tahun 1997,
KTT APEC diadakan di Vancouver, Kanada.
Kontroversi timbul ketika kepolisian setempat menggunakan bubuk merica untuk
meredakan aksi para pengunjuk rasa yang memprotes kehadiran Soeharto
yang menjabat sebagai presiden Indonesia
pada saat itu.
Pada tahun 2003,
kepala organisasi Jemaah Islamiyah
Riduan Isamuddin alias Hambali
berencana melancarkan serangan pada KTT APEC di Bangkok, Thailand.
Hambali ditangkap di kota Ayutthaya
oleh kepolisian setempat sebelum ia dapat melaksanakan serangan itu.
2.4
Manfaat Indonesia ikut serta dalam APEC
Manfaat-manfaat Indonesia ikut serta nya
adalah sebagai berikut :
Ø secara
Politik : dapat mendukung proses demokratisasi, memperkokoh
persatuan dan kesatuan, mendukung terciptanya kohesi sosial, meningkatkan
pemahaman dan toleransi terhadap perbedaan, mendorong terwujudnya tata
pemerintahan yang baik, mendorong pernghormatan, perlindungan dan pemajuan HAM
di Indonesia
Ø secara
ekonomi dan keuangan : mendorong pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan daya saing, meningkatkan kemampuan
iptek, meningkatkan kapasitas nasional dalam upaya pencapaian pembangunan
nasional, mendorong peningkatan produktivitas nasional, mendatangkan bantuan
teknis, grant dan bantuan lain yang tidak mengikat.
Ø secara
Sosial Budaya : menciptakan saling pengertian antar
bangsa, meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, mendorong pelestarian
budaya lokal dan nasional, mendorong upaya perlindungan dan hak-hak pekerja
migran; menciptakan stabilitas nasional, regional dan internasional.
Ø segi
kemanusiaan : mengembangkan early warning system di
wilayah rawan bencana, meningkatkan capacity building di bidang penanganan
bencana, membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi daerah bencana;
mewujudkan citra positif Indonesia di masyarakat internasional, dan mendorong
pelestarian lingkungan hidup dan mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
APEC
adalah sebuah organisasi lintas negara yang dianggotai oleh negara-negara
sebagian besar memiliki garis pantai disekitar yang memiliki garis pantai
ke Samudra
Pasifik. Sesuai kepentingannya, APEC telah mengembangkan suatu
forum yang lebih besar substansinya dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu
membangun masyarakat Asia Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
yang merata melalui kerja sama perdagangan dan ekonomi.
Apabila
masalah perdagangan bebas gagal disepakati, diduga akan memicu sikap proteksi
dari setiap negara dan sangat menghambat perdagangan bebas. Oleh karena itu,
APEC dianggap bisa menjadi langkah efektif untuk mengamankan kepentingan perdagangan
negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Adapun tujuan dibentuknya APEC adalah
untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik terutama di
bidang perdagangan dan investasi.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap para siswa yang budiman bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua pada khususnya juga para
siswa yang sebagai penerus bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.klndepkeu.tripod.com/biro/bagian/bag1/1subag1/apec.htm
http://www.sentra-edukasi.com/2012/04/latar-belakang-berdirinya-apec.html#.UE3IGWeRfCM
http://indonesiaindonesia.com/f/52915-apec-asia-pasific-economic-cooperation/
http://www.scribd.com/doc/75740049/APEC
0 Comments