Anakku - Ingatlah Ayah dan Ibumu



Anakku - Ingatlah Ayah dan Ibumu

Anakku, Aku Sudah Tua...

Tolong Maklumi Aku ya...!"

Mendengar Kalimat Ini,

Aku Cuma Bisa Banjir Air Mata...

Untuk anakku terkasih...

 

Kalau suatu hari nanti,

kamu melihatku perlahan menjadi tua,

tidak bisa lagi merespon dengan cepat,

tubuhku juga semakin lemah,

tolonglah bersabar dan cobalah mengerti aku.

 

Ketika aku makan dengan belepotan,

bahkan tidak memakai baju,

 tolong jangan tertawakan aku,

bersabarlah padaku dan tolong ingat,

aku juga pernah mengajarimu semua hal ini.

Dengan sabar aku mengajarkanmu cara makan,

berpakaian dan menghadapi kehidupanmu sendiri.

 

Ketika aku terus mengulangi kata-kata yang sama

dan tak bisa lagi menyampaikan keinginanku,

tolong beri aku sedikit waktu untuk berpikir,

karena aku pun juga tidak bisa apa-apa.

Jangan terburu-buru berbicara denganku,

karena bagiku yang terpenting bukanlah berbicara,

melainkan waktu bersama denganmu.

 

Ketika aku tidak mau mandi,

tolong jangan menyalahkan aku,

cobalah ingat berapa kali aku harus terus

menyuruhmu mandi sewaktu kamu kecil?

 

Ketika aku keluar rumah dan

tidak menemukan jalan pulang,

 tolong jangan marah dan membiarkan aku di luar,

bawalah aku pulang. Apa kamu ingat sewaktu kecil

aku selalu khawatir kalau kamu

 tersesat dan tidak bisa pulang?

 

Ketika aku sering berbuat ulah,

tanpa sengaja memecahkan piring,

 tolong jangan marah dan menyalahkanku.

Coba kamu ingat berapa piring dan

 sayur yang kamu buang ke lantai sewaktu kamu kecil?

 

Ketika kakiku tidak lagi bisa berjalan, tolong papahlah aku,

 sama seperti aku memapahmu untuk

 melangkahkan kakimu pertama kalinya.

 

Ketika aku mendekatimu,

 janganlah marah atau sedih,

tolong bersikap lembut padaku,

 sama seperti aku pernah melakukannya

sewaktu kamu baru lahir ke dunia ini.

 

Suatu hari nanti, kamu akan menyadari,

walaupun aku ini tidak sempurna,

 tapi aku selalu berusaha memberikan

 yang terbaik untuk kamu.

 

Ketika aku hampir berada di akhir hidupku,

 tolong temani aku, jangan membenci aku.

Kamu perlu tahu, untuk membesarkanmu

menjadi anak yang baik dan terdidik,

aku juga telah bersusah payah.

 

Saat ini, aku juga takut.

Tidak kusangka meninggalkan bumi ini

ternyata begitu menakutkan,

aku hanya berharap kamu bisa

ada di sampingku sampai aku pergi.

Aku tidak ingin sendirian.

 

Cobalah untuk mengerti dan membantuku,

gunakanlah kasih dan kesabaranmu

untuk membantuku mengakhiri hidup ini,

aku akan menggunakan segenap hati dan

 cintaku untuk membalasmu.

 Aku mencintaimu, anakku!

 

Pernahkan kamu memeluk ayah dan ibumu dan

 juga mengatakan hal yang sama?

Kalau kamu juga mencintai mereka dan

akan merawat mereka sampai akhir hayat. 

Post a Comment

0 Comments