KATA PENGANTAR
Marilah kita Panjatkan Puji dan syukur
ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan inayah-Nya yang diberikan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengorganisasian Pekerjaan
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun, demi perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang.
Akhirnya kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Baturaja, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup Penulisan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian ...................................................................................... 3
2.2 Prinsip Pengorganisasian........................................................................... 4
2.3 Proses
Pengorganisasian........................................................................... 5
2.4 Struktur
Organisasi................................................................................... 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi
itu abstrak ( kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup dari
organisasi namun tidak seorangpun yang pernah melihat atau menyentuh
organisasi. Kita bisa melihat barang atau merasakan manfaat jasa yang diberikan
oleh suatu organisasi, bahkan mengenal siapa saja yang bekerja di dalamnya,
tetapi jarang sekali kita mengetahui apa alasan dan motivasi organisasi
tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana cara mengontrol dan
mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat oleh mata banyak
orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Sepintas pengorganisasian
adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya
kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah satu
unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan
manusia dalam keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang
kabutnya kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " Ubah
sistem ..ubah sistem ". Apa yakin dengan merubah sistem itu efisien? dan
kalau pun sistemnya dirubah, manusia jualah yang menjalankan. Sayangnya yang
berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu ekonomi menyebuthomo economicus.
Kerakusan
yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi kepentingan pribadi. Berbeda
dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki ilmu manajemen sebagai homo
oeconomicus yang senang bekerjasama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi
kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan cara mengelola manusia rakus
sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal
inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2.Aapa saja prisip pengorganisasian?
3. Bagaimana proses pengorganisasian?
4. Bagaimana struktur pengorganisasian?
1.2
Tujuan Penulisan
1. Agar
mahasiswa lebih memahami tentang materi Organisasi khususnya pengorganisasian.
2. Untuk
mendorong semangat mahasiswa agar memiliki semangat dalam organisasi.
3. Untuk
memberi gambaran secara tertulis tentang pengorganisasian.
1.3 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa akan memahami
tentang pengorganisasian.
2. Timbul semangat mahasiswa dalam berorganisasi.
3. Menambah wawasan mahasiswa
tentang pengorganisasian.
1.4 Ruang Lingkup Penulisan
.Hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Pengorganisasian
2. Prinsip pengorganisasian
3. Proses pengorganisasian
4. Struktur Pengorganisasian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian
pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga.
Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara
dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para
anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya.
Istilah
pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan
yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga
kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya,
dimana setiap pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang
diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para
karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang
harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan
hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan
dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi
tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan
oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam
pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Menegetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2. Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam
aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan
rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan
prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Penunjukkan sumberdaya manusia yang menguasai bidang
keahliannya.
6. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu
kepada bawahan yang ditunjuk.
2.2 Prinsip
Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok,
yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan
dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak
berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya
sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip
memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan
pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip
harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1. Organisasi
dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan.
2. Esensi organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun
tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab
didelegasikan dari seseorang
kepada oranglain.
Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga
bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima
dan memegang tanggung jawab.
3. Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung
jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas
untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.
Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung
jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi
dalam masing-masing bagian tersebut.
5.
Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat
pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa
terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh
seorang manajer.
Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah
prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip
tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang
saling berkaitan. 5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1. Prinsip pembagian kerja
2. Prinsip satu arah
3. Prinsip sentralisasi
4. Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5. Prinsip rantai komando
2.3
Proses Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses
pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
1.
Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi
2.
Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis
dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3.
Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis
dan efisien
4.
Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota
organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
5.
Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat
ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai berikut:
1.
Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi.
2.
Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang
secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya
tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan.
3.
Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
2.4 Struktur Organisasi
Stoner dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi
adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu
perkumpulan (Organizational structure can defined as the arrangement and
interrelationship of the component parts and positions of a company). Struktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur
organisasi adalah:
1. Strategi organisasi
untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang
yang terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan
berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
2. Standarisasi kegiatan
yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan
3. Koordinasi kegiatan yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4. Sentralisasi dan
desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan
di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu
struktur organisasi:
1. Pembagian kerja.
2. Manajer dan bawahan atau
rantai perintah.
3. Tipe pekerjaan yang
dilaksanakan
4. Pengelompokkan
segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien.
2. Prinsip-prinsip
organisasi adalah :
1. Organisasi
dan tujuan
2. Esensi
organisasi
3. Tanggung
jawab dan otoritas
4. Spesialisasi
untuk efisiensi
5. Rentang
kendali
3. Menurut
Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah sedangkan menurut Hani Handoko pengorganisasian
terdiri atas tiga langkah.
4. Struktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
3.2. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah
ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami
pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen.
Yogyakarta: BPFE.
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
0 Comments