KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan pada tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat,karunia dan waktunya sehingga atas seizin-Nya dapat terciptalah
makalah ini.
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar bisa menjadi
apresiasi agar para pembaca berminat serta bisa di terapkan dalam kehidupan
sehari-hari maupun bermasyarakat.
Dan akhirnya kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat
menambah wawasan dunia tentang ilmu ini. Segala kritik dan saran yang membangun
untuk menyelesaikan makalah ini Kami
terima dengan senang hati dan lapang dada.
Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.
Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Industri .................................................................................... 2
B.
Klasifikasi Industri .................................................................................... 3
C.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan
Industri ................................ 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi
atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian,
industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil
secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan
barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam
industri itu disebut dengan perindustrian.
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa saja
faktor yang mempengaruhi industri?
2.
Bagaimana klasifikasi
industri di Indonesia?
3.
Apa dampak
positif dan negatif dari pembangunan industri?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi industri.
2.
Untuk
mengetahui klasifikasi industri di Indonesia.
3.
Untuk
mengetahui dampak positif dan negatif dari pembangunan industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Industri
Industri adalah
suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling
dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya
beaipa barang tetapi juga dalam bentuk jasa. Kegiatan industri di Indonesia
dlatur dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1984. Undang-Undang tersebut
mengatur bahwa cabang-cabang industri penting
strategis bagi negara yang merupakan kebutuhan hajat hidup orng banyak
dikuasai oleh negara dan mencegah adanya monopoli.
Industri tidak
dapat berdiri sendiri, tetapi membutuhkan sarana penunjang. Berikut ini
penunjang industri:
a. Tenaga kerja yang terampil
b. Suasana yang
mendukung bagi berkembangnya industri
c. Jaringan
transportasi dan komunikasi yang mantap
d. Terjaminnya
persediaan bahan mentah atau bahan baku
e. Tenaga
energi atau bahan bakar
f. Manajemen atau perangkat pengelolaan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi industri ada 5, yaitu:
a. bahan mentah, tidak ada
barang yang dapat dibuat jika tidak ada bahan mentahnya, misalnya untuk
industri pensil dibutuhkan tambang grafit dan kayu jenis khusus tentunya.
b. sumber tenaga (power
resource), ini menyangkut tenaga air (hydro power) atau pelistrikan untuk
menggerakkan mesin pabrik.
c. suplai tenaga kerja, hal ini
menyangkut dua segi yakni kuantitatif (jumlah tenaga kerja) dan kualitatif
(keterampilan yang dilmiliki tenaga kerja).
d. Suplai air,
industri sudah jelas sangat memerlukan air baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
e. pemasaran, dalam dunia
industri pemasaran adalah sangat penting. Karena dalam indutri memeproduksi
barang untuk di jual.
f. fasilitas transportasi, transpotasi
dalam industri sangat penting baik untuk mendatangkan bahan baku maupun menyebarkan
produk.
B. Klasifikasi
Industri
Banyak aspek yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk menggolongkan, mengelompokkan dan/atau mengklasifikasikan
industri. Adapun penggolongan industri di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Terdapatnya Bahan Baku Industri
a. Industri
Ekstraktif
Industri ekstraktif merupakan industri
yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam seperti pertanian, perikanan,
kehutanan, dan pertambangan. Lokasi industri ektraktif ini biasanya berada di
tempat tersedianya bahan baku. Misalnya, industri besi harus ditempatkan di
wilayah terdapatnya bijih besi.
Industri ekstraktif dipisahkan menjadi
dua bagian, yaitu:
a) Industri
manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang lain yang
dapat digunakan sehari-hari atau menjadi bahan barang lain yang akan digunakan
oleh industri lain lagi.
b) Industri
reproduktif merupakan industri yang mengambil bahan baku dari hasil alam,
tetapi selalu mengganti kembali setelah mengambilnya. Contohnya adalah industri
pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
b. Industri
Nonekstarktif
Industri nonekstraktif merupakan
industri yang mengambil bahan baku dari tempat lain atau yang disediakan oleh
industri lain. Misalnya, industri sepatu di Bandung bahan bakunya diambil dari
Surabaya atau tempat lain.
c. Industri
Fasilitatif
Industri fasilitatif atau disebut juga
industri jasa merupakan aktivitas eknomi yang menjual jasa untuk keperluan
orang lain. Yang termasuk dalam kelompok industri fasilitatif ini adalah
industri perdagangan, industri perbankan, industri transportasi, dan
komunikasi.
2. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Hasil Produksi
a. Industri
Berat
Industri berat merupakan industri yang menghasilkan
mesin-mesin dan alat-alat produksi. Misalnya, industri mesin percetakan dan
industri alat transportasi.
b. Industri
Ringan
Industri ringan merupakan industri yang menghasilkan
barang jadi yang bisa langsung dipakai masyarakat. Misalnya, industri bahan
makanan dan minuman, industri tekstil, industri obat-obatan, serta industri barang-barang
kerajinan.
3. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
a. Industri
rumah tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga
kerja kurang dari empat orang. Ciri-ciri industri rumah tangga adalah memiliki
modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan
pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau
anggota keluarganya.
b. Industri
kecil yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah
sekitar 5 sampai 19 orang. Ciri-ciri industri kecil adalah memiliki modal yang
relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
hubungan saudara.
c. Industri
sedang yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar
20 orang sampai 99 orang. Ciri-ciri industri sedang adalah memiliki modal yang
cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan
perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu.
d. Industri
besar yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari
1000 orang. Ciri-ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun
secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki
keterampilan khusus, serta pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan
dan kelayakan.
4. Klasifikasi Industri Berdasarkan
Pengelolaan
a.
Industri rakyat adalah
industri yang diusahakan oleh rakyat. Sebagian industri ini termasuk industri
kecil dan ringan. Misalnya industri tahu, industri tempe dan kerajinan kulit.
b.
Industri negara adalah
industri yang diusahakan oleh negara dan biasanya industri ini bentuk usahanya
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Misalnya Pertamina.
5. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Modal
a.
Industri PMDN merupakan
industri yang seluruh asal modalnya dari penanaman modal dalam negeri, oleh
para pengusaha swasta nasional atau pemerintah.
b.
Industri PMA merupakan
industri yang asal modalnya dari penanaman asing.
c.
Industri patungan merupakan
industri yang asal modalnya dari kerja sama antara swasta nasional dan industri
asing dengan presentase jumlah modal yang ditentukan sesuai dengan peraturan
penanaman modal di Indonesia.
6. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Produktivitas Perorangan
a. Industri
primer merupakan industri yang menghasilkan barang-barang tanpa
pengolahan lebih lanjut. Misalnya anyaman dari bambu, perkakas rumah tangga
dari tanah dan kerajinan kulit.
b. Industri
sekunder merupakan industri yang menghasilkan barang-barang
yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sehingga bentuk bahannya tidak
terlihat. Misalnya industri pipa dari besi, industri barang-barang elektronika,
industri sepatu.
c. Industri
terseier merupakan industri yang beregerak di bidang usaha
pariwisata, jalur perdagangan, lalu lintas.
7. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Tahapan Produksi
a. Industri
hulu merupakan industri yang tahapan produksinya mengolah
bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi, misalnya industri
kayu olahan.
b. Industri
hilir merupakan industri yang tahapan produksinya mengolah
bahan setengah jadi menjadi barang jadi, misalnya industri lembaran besi dan
baja menjadi industri pipa, seng, dan kawat.
8.
Klasifikasi
industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Selain pengklasifikasian industri
tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah
sebagai berikut:
a.
Industri
Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan
industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan
menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah
sebagai berikut:
1)
Industri
kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia
tekstil.
2)
Industri
kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri
kaca.
3)
Industri
agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
4)
Industri
selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
b.
Industri
Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang
mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan
perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1)
Industri
mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler,
dan mesin pompa.
2)
Industri
alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator,
dan motor grader.
3)
Industri
mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin
pres.
4)
Industri
elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5)
Industri
mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6)
Industri
kereta api, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7)
Industri
kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang
kendaraan bermotor.
8)
Industri
pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9)
Industri
logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan
industri tembaga.
10)
Industri
perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
11)
Industri
mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the
blower, dan kontruksi.
c.
Aneka
Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang
tujuannya menghasilkan bermacam-macam barang kebutuhan hidup sehari-hari.
Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1)
Industri
tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2)
Industri
alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit,
televisi, dan radio.
3)
Industri
kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan
pipa.
4)
Industri
pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan
kemasan.
5)
Industri
bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
d.
Industri
Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang
bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya
dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri
alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
e.
Industri
pariwisata
Industri ini merupakan industri yang
menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata
seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan
(misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum
geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan,
perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat
pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan
tempat hiburan).
C.
Dampak Positif
dan Negatif Pembangunan Industri
Dampak positif
atau keuntungan yang dapat diambil dengan adanya pembangunan industri antara lain :
1. Menambah
penghasilan penduduk, yang akan meningkatkan kemakmuran.
2. Menghasilkan
aneka barang yang diperlukan masyarakat banyak.
3. Memperbesar kegunaan bahan mentah. Jadi, semakin banyak baahn mentah yang diolah dalam perindustrian sendiri maka semakin besar pula manfaat
yang diperoleh.
4. Memperluas
lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5. Mengurangi
ketergantungan Indonesia pada produk luar negeri.
6. Industri
perkebunan dapat memberi hasil tambahan bagi para petani.
7. Merangsang
masyrakat untuk meningkatkan pengetahuan industri.
8. Memperluas kegiatan ekonomi manusia, sehingga tidak semata-mata bergantung
pada lingkungan.
Dampak negatif pembangunan industri
antara lain :
a. Lahan
pertanian menjadi semakin berkurang jumlahnya.
b. Tanah permukaan (top soil) yang merupakan bagian yang subur menjadi
hilang.
c. Cara hidup
masyarakat berubah.
d. Lingkungan
tercemar.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi industri ada 5, yaitu: bahan mentah, sumber tenaga (power
resource), suplai
tenaga kerja, suplai air, pemasaran, dan fasilitas transportasi.
Cara penggolongan atau pengklasifikasian
industri berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri
didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa
pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor
tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut
menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis
industrinya
DAFTAR
PUSTAKA
Wardiyatmoko, K.2006. Geografi
SMA.Jakarta : Erlangga
Gunawan, Totok dkk. 2005. fakta dan
Konsep Geografi. Jakarta : Ganeca Exact 4.
Acces Internet www.klasification industry.com.
MAKALAH
GEOGRAFI
KLASIFIKASI
INDUSTRI
Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Mugi
Lestari
2. Reza
Friani
3. Eka
Saputri. PW
4. Aplis
Aji Dana
5. Hendri
Hermawan
6. Adi
Hendriadi
Guru Pembimbing:
MADRASAH ALIYAH NEGERI
TAHUN AJARAN 2014-2015
0 Comments