MAKALAH
SISTEM
PENCERNAAN PADA
MANUSIA
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
NAMA :
1.
2.
3.
4.
Kelas :
Mata
pelajaran :
Guru
Pembimbing :
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Denganmenyebutnama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, daninayah-Nyake pada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
“ inidenganbaik.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segilainnya. Oleh
karenaitu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di
kemudian hari.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DARTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan ............................................................... 3
B. Fungsi Sistem Pencernaan ...................................................................... 3
C. Bagian-bagianSaluran pencernaan.......................................................... 4
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan............................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Fisiologi
adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya
yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar,
rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan
tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua makanan yang masuk
ke tubuh.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latarbelakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa
pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi
sistem pencernaan?
3. Bagaimana
gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja
organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?
C.
Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan darip enulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian
dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi
sistem pencernaan.
3. Gambaran
garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ
yang terdapat dalam sistem pencernaan.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari
makalah ini adalah:
1. Bagi siswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam
memahami tentang pencernaan manusia.
2. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan
tentang pencernaan makanan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem
perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati,
kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi
pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan
dalam keadaannormal
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama
dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah
masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan
dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis
adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti
adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi
adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti
(defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan
jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada
setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa
(membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1)
Epithelium yang
melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung
oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa
bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari
epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan
untuk sekresi dan absorpsi.
2)
Lamina propria
adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung
pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3)
Muskularis
mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos
longitudinal luar.
b. Submukosa terdiri dari
jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik,
beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion
yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa
ke muskularis eksterna.
c. Muskularis eksterna terdiri
dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan
kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi
saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri
dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos pada
saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus
mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis, terletak
diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan
dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat
bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai
adventisia.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum
abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal
oleh berbagai lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal.
d.
Mesenterium dan
omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik
dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ
abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang.
Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
1.
Omentum besar
adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung dan
usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di atas usus.
2.
Omentum kecil
menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3.
Mesokolon
melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4.
Ligamen
falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya
disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal
antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa
organ reproduksi perempuan
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1.
Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut.
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen
itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan
secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis
merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah.
Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh
enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut,
dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.
Pada Mulut
terdapat:
a.
Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel
yang kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut
yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
b. Lidah
Lidah
mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas,
dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya
terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap
permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa
di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam terasa
di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan dalam
lidah.
c. KelenjarLudah
Saat
makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin
dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini
berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah
sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis.
Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut
ini
Ada
3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis,
dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap
harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah :
air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga
mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan
saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran
esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring
terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea
(tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar
makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga
makanan dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ
asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal)
yang terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga
oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di
bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
b.
Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane
berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan
berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam,
yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus.
Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari
faring menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter
2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus
esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi
dan melindungi esofagus.
3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah
area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah
bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian
yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung.
Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan
lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit
di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke
mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim,
memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti
protein, dan absorpsi.
4. Usus Halus
Gambaran umum
mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus
sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus
halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan
dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk
ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus
halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus
halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan
lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta
dibantu empedu dalam hati.
5. Pankreas
Pankraes
merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
·
Asini,
menghasilkan enzim-enzim pencernaan
·
Pulau pankreas,
menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
6. Hati
Hati merupakan
sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler
ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar
dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. kandungempedu
Empedu
memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan
penyerapan lemak
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
8. Usus Besar
Begitu materi
dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna
dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar
tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih
lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan
usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon
desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada
saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya
adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80%
sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa danmengubah kimus dari
cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi
mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient
bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin,
dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi
sisa dalam bentuk feses.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat
yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan
lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian dari sistem
perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi
pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan
dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem
pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh
dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1). ingesti adalah masuknya makanan ke dalam
mulut,
(2). pemotongan dan penggilingan
makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah gelombang
kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui
saluran pencernaan,
(4).digesti adalah hidrolisis
kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat
berlangsung,
(5).absorpsi adalah penggerakan
produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah
dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti (defekasi) adalah
proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk
feses dari saluran pencernaan.
4. Gambaran Besar Saluran
Pencernaan adalah terdiri dari :
(1) dinding saluran terusun dari
4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen
lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan
omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan
adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus halus, pancreas, hati,
kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.
B.
Saran
Diharpkan
kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar
memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya tidak
terjadikesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang
bermasalah dengan sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi
dan Fisiologi Sistem Pencernaan.(Online).
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png.
(di akses tanggal 22 Oktober 2013).
Fisiologi
Sistem Pencernaan. (Online).
http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php.
(di akses tanggal 22 Oktober 2013).
FisiologiSistemPencernaanManusia.
(Online).
http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm. (diaksestanggal 22
Oktober 2013).
P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
S.
Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi
untuk Pemula. Buku Kedokteran.
0 Comments