Mulai dari awal mari kita membahas apa itu pengertian dari
majas? Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan
kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta
sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan
maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang
cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya seni
lainnya.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang macam-macam majas seperti, Metafore, Personifikasi, Hiperbola, dan lain-lain adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa tertarik.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang macam-macam majas seperti, Metafore, Personifikasi, Hiperbola, dan lain-lain adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa tertarik.
Jadi, dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita. salah satu hal utama yang
menjadi faktor penilaian pembaca adalah gaya bahasanya alias majas nya. Oleh
karena itu juga, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi
Anda yang ingin mendalami dunia penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun
pantun. Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan
tulisan Anda di buku setiap harinya supaya otak Anda semakin terlatih untuk
membuat majas dengan gaya yang menarik. Sesuai
dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh
majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Macam Macam Majas
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya,
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya,
A. Majas
Perbandingan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca.
Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan
terbagi atas :
1)
Asosiasi atau Perumpamaan
Majas
asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini
Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
·
Semangatnya keras bagaikan baja.
·
Mukanya pucat bagai mayat.
·
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan
purnama
2)
Metafora
Metafora
adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan
analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata
bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan
persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda
adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
·
Engkau belahan jantung hatiku
sayangku. (sangat penting)
·
Raja siang keluar dari ufuk timur
·
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
·
Harta karunku (sangat berharga)
·
Dia dianggap anak emas majikannya.
·
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3)
Personifikasi
Personifikasi
adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
·
Badai mengamuk dan merobohkan rumah
penduduk.
·
Ombak berkejar-kejaran ke tepi
pantai.
·
Peluit wasit menjerit panjang
menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori
adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori:
majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang
utuh.
Contoh:
Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori
biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan
hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang
kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan
yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5)
Simbolik
Simbolik
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan
benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
·
Ia terkenal sebagai buaya darat.
·
Rumah itu hangus dilalap si jago
merah.
·
Bunglon, lambang orang yang tak
berpendirian
·
Melati, lambang kesucian
·
Teratai, lambang pengabdian
6)
Metonimia
Metonimia
adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk
benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·
Di kantongnya selalu terselib gudang
garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·
Setiap pagi Ayah selalu menghirup
kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·
Ayah pulang dari luar negeri naik
garuda (maksudnya pesawat)
7)
Sinekdok
Sinekdok
adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan
atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars
pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga
detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per
kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem
pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam
pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b)
Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan
dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung,
seperti layaknya, bagaikan, " umpama",
"ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban
apa saja.
B. Majas
Pertentangan
Majas
Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang
dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk
memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau
pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1)
Antitesis
Antitesis
adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua
muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin
kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2)
Paradoks
Paradoks
adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku
merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku
merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3)
Hiperbola
Majas
hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya
dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a)
Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b)
Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes
adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari
kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan
diri.
Contoh:
a)
Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa
kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas
Penegasan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas
penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1)
Pleonasme
Pleonasme
adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud
menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua
siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka
mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2)
Repetisi
Repetisi
adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah
yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah
kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut
putra bangsa.
3)
Paralelisme
Paralelisme
adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta
adalah pengertian
Cinta
adalah kesetiaan
Cinta
adalah rela berkorban
4)
Tautologi
Tautologi
adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah
kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata
bersinonim.
Contoh:
a) Bukan,
bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b)
Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks
adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama
makin meningkat.
Contoh:
a) Semua
pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba
Agustusan.
b) Ketua
RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak
untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6)
Antiklimaks
Antiklimaks
adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama
semakin menurun.
a) Kepala
sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan
kelulusan itu.
b) Di kota
dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik
adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya
memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata
siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah
ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas
Sindiran
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas
sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi
adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk
menyindir seseorang.
Contoh:
a) Ini
baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus
sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
2) Sinisme
Sinisme
adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contoh :
a)
Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar seperti dirimu.
b)
Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
3)
Sarkasme
Sarkasme
adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh
orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau
muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar
kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
0 Comments