DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR
....................................................................................
ii
DAFTAR ISI
....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi......................................................................................... 3
2.2 Sistem Informasi Manajemen..................................................................... 4
2.3 Perkembangan Sistem Informasi
Manajemen............................................. 5
2.4 Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
dalam Bisnis .............. 6
2.5 Internetworking.......................................................................................... 8
2.6 Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah
Perusahaan................ 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 12
3.1 Saran........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan
komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama
untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari
people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur
dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan
lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang
bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain
dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam
dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi
yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat
diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem
terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting
(vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi
yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
1.2
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi
manajemen dalam sebuah perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem Informasi
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan
Marakas 2009). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa
(Sutono, 2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitarorganisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu
data yang telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan
dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan
fakta-faktayang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang
terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak
dapatlangsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah
lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkanorganisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisispermasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan
mentah (raw data), baik yangdiperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar
organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk
yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya(Sutono,
2007).
Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber
daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum
dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
2.2
Sistem Informasi Manajemen
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen
adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
2.3
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum
munculnyakomputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan
kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasiakuntansi yang kemudian
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna –
khususnya dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan informasi
bagi para manajer. Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi
nama pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru
memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan
kemampuanpemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer
tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan
tujuan utama yaitu aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjanganakan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep
SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar sepertiDepartemen Keuangan khususnya untuk
menangani pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian,
para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awalmenyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen tingkat menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan
banyak organisasi
mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan, misalnya:
• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem
yang menghasilkan informasi yangditujukan pada masalah tertentu yang harus
dipecahkan ataukeputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya
aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor (office automation - OA), yang
memberikanfasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas paramanajer
dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan
proses lojik menyerupai otak manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat
perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi
sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA,
DSS, EIS, maupun AImerupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan
menggunakankomputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah
dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
2.4
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis
Internet dan teknologi
lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung
proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat
ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi
e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan
sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses
bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan
dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari
e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online.
Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari
semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada
aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi
sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan
enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system
melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan
kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin
menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan
eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet
perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups,
dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam
proyek bisnis.
E-commerce adalah
kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service
providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan
jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net).
E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya
yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009)
menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan
pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang
bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet,
intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial,
termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World
Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan
proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk
website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database
inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh
penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship
management.
2.5
Internetworking
Internetworking adalah suatu
bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan menggunakan sarana teknologi
informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk internet,
ekstranet dan intranet. O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk
hubungan kerjasama yang terjalin padainternetworking adalah dengan menggunakan
sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network)
berbentuk intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan komputer
yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam
perusahaan. Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat
saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas
lainnya yang dapat mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan
tersebut merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun
dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah
jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya sebatas menghubungkan
perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut.
Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses
situs web intranet tertentu dan database perusahaan.
Internet adalah suatu
jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat menjangkau ke
seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan jaringan ini
untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan.
Aplikasi yang paling sering digunakan adalah situs website. Nugroho (2004)
berpendapat, website merupakan sekumpulan halaman (webpages), yang dimulai
dengan halaman depan (homepage), yang memberikan berbagai informasi, iklan dan
program interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan
menggunakan internetworkingperusahaan sebagai internetworked enterprises dapat
memperoleh bussines value antara lain:
- Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari penjualan on line.
- Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
- Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.
- Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.
2.6
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam
Sebuah Perusahaan
Sistem informasi memiliki
peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. sistem informasi memiliki
peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi.
Peran sistem informasi
manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu
perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga
memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci
penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang
diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan
memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif
akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih
keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi
organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi
membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi
kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan
melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan
bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif
perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis
sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan
sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para
kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset
teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung
dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan
pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis
sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan
investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi memiliki
peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi Sistem informasi memiliki
peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
3.2 Saran
Sebaiknya
sistem informasi juga mencakup semua kegiatan di perusahaan tidak cuma di
bidang organisasi dalam perusahaan.
REFERENSI
http://nyomandarma.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-manajemen-dan-peranan.html
Natalia, N. 2011. Apakah
Sistem Informasi Mendukung Strategi Perusahaan?www.jtanzilo.com[diakses tanggal 19 Desember 2011]
http://nda-aping.blogspot.com
id.wikipedia.com
http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html
0 Comments