SEJARAH TERJADINYA PERANG AFGHANISTAN
Setelah berperang selama 20 tahun di Afghanistan, pasukan asing akhirnya
menarik mundur tentara mereka masing-masing setelah tercapai kesepakatan antara
Amerika Serikat dan kelompok Taliban. Konflik Afghanistan sudah menewaskan
puluhan ribu orang dan memaksa jutaan orang menjadi pengungsi.
Bagaimana awal mula perang
Afghanistan terjadi?
Dilansir dari laman the New
York Times, beberapa pekan setelah kelompok Al Qaidah menyerang AS pada 11
September 2011, Presiden George W Bsuh mengumumkan pasukan AS melancarkan
serangan terhadap kelompok teroris dan Taliban di Afghanistan.
"Serangan terukur dan
terkendali ini dirancang untuk menghalangi Afghanistan menjadi basis operasi
teroris dan untuk menyerang kemampuan militer rezim Taliban," kata Bush
waktu itu. AS menganggap pemimpin Al Qaidah Usamah Bin Ladin bertanggung jawab
atas serangan ke AS yang menewaskan lebih dari 3.000 orang itu. Bin Ladin
berada di Afghanistan, di bawah perlindungan Taliban, kelompok Islamis yang
berkuasa sejak 1996.
Bush mengatakan, Taliban yang
kemudian menguasai hampir semua wilayah Afghanistan, menolak permintaannya untuk
menyerahkan sang pemimpin Al Qaidah yang sudah merencanakan serangan ke AS dari
markas mereka di Afghanistan. Dia mengatakan serangan ini bertujuan menyeret
pemimpin Al Qaidah ke pengadilan dan "kini Taliban harus membayar
harganya."
Pada saat itu Bush juga
memperingatkan operasi militer bernama Enduring Freedom ini akan menjadi
"operasi yang cukup panjang dan tidak pernah terjadi sebelumnya."
Pada Desember 2001, Usamah Bin
Ladin dan sejumlah pemimpin Al Qaidah melarikan diri ke Pakistan, negara sekutu
AS. Pasukan AS tidak memburu mereka dan Pakistan menjadi lokasi perlindungan
bagi para pemimpin Taliban.
Di Afghanistan sendiri pasukan
AS dengan mudah menjatuhkan pemerintahan Taliban.
Pada Desember 2002, juru bicara
Taliban menawarkan tindakan menyerah yang ditolak oleh AS. Hampir 20 tahun
kemudian AS akhirnya sepakat dengan Taliban untuk gencatan senjata dan
bernegosiasi untuk peralihan kekuasaan politik dengan pemerintahan Afghanistan
yang didukung AS.
Pasukan NATO bergabung dengan
AS dan pemerintahan Afghanistan yang baru terbentuk pada 2004 tapi serangan
Taliban tak pernah surut.
Meski demikian, AS dan NATO berupaya membangun negara
Afghanistan yang bergaya demokrasi barat, menghabiskan miliaran dolar untuk
membangun negara miskin yang dilanda perang selama dua dasawarsa. Pemerintahan
yang pro=Barat akhirnya berdiri. Sekolah, rumah sakit, fasilitas publik
dibangun, Ribuan perempuan yang dilarang sekolah di masa Taliban, akhirnya bisa
sekolah. Perempuan akhirnya bisa kuliah, bekerja, dan menjadi anggota parlemen
dan pejabat pemerintah. Media independen bermunculan. Tapi korupsi juga
merajalela. Dana ratusan juta dolar untuk pembangunan dan investasi
diselewengkan. Pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya.
Tewasnya Usamah Bin
Ladin
Penambahan pasukan di
masa Presiden Barack Obama mencapai puncaknya, hampir 100.000 tentara AS
bercokol di Afghanistan pada pertengahan 2010. Langkah itu mampu menekan
Taliban tapi tidak untuk waktu yang lama.
Pada Mei 2011, pasukan
elit Angkatan Laut AS membunuh Usamah Bin Ladin di persembunyiannya di
Abbottabad, Pakistan, tempat dia tinggal hampir setahun lamanya dekat lokasi
pelatihan militer Pakistan. Pada Juni tahun itu, Obama berjanji akan mulai
menarik mundur pasukan AS dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada orang
Afghanistan pada 2014.
Pada 2014, tahun yang
paling berdarah sejak 2001, Pentagon menyimpulkan perang ini tidak bisa
dimenangkan secara militer dan hanya perundingan damai yang bisa mengakhiri
konflik. Pasukan internasional NATO mengakhiri misi mereka, meninggalkan
Afghanistan ke tangan militer Afghan.
Dengan kondisi perang
yang tertahan, Obama mengakhiri operasi perang utama pada 31 Desember 2014 dan
beralih melatih dan membantu pasukan keamanan Afghanistan.
Pada saat itulah Taliban
mendapat kesempatan dan berhasil merebut banyak wilayah.
Tiga tahun kemudian
Presiden Donald Trump mengatakan meski dari awal dia berniat menarik mundur
semua pasukan AS, dia menekankan segala penarikan mundur akan bergantung pada
kondisi di lapangan, bukan kerangka waktu.
Pemerintahan Trump juga
mulai berdialog dengan Taliban sejak 2018 tanpa melibatkan pemerintahan
Afghanistan yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani.
Perundingan damai antara
AS dan Taliban sudah beberapa kali terjadi dan kesepakatan penarikan mundur
pasukan AS bermula dari perundingan di Qatar pada Februari 2020.
Kesepakatan itu berisi
pasukan AS harus meninggalkan Afghanistan pada 1 Mei 2021. Sebagai imbalannya
Taliban berjanji akan memutus hubungan dengan kelompok teroris seperti Al
Qaidah dan ISIS cabang Afghanistan, mengurangi kekerasan dan bernegosiasi
dengan pemerintahan Afghanistan yang didukung AS. Namun kesepakatan itu tidak
menyinggung konsekuensi jika Taliban tidak memenuhi janjinya.
Kesepakatan AS-Taliban ini tidak menghentikan serangan Taliban, mereka kemudian beralih melancarkan serangan ke pasukan Afghanistan dan warga sipil. Wilayah kekuasaan mereka semakin luas.
Ongkos perang
Seberapa besar ongkos perang
Afghanistan?
Dalam hal korban jiwa, memang
sulit mendapatkan angka pasti. Jumlah korban tewas di pasukan koalisi lebih
tercatat dengan baik ketimbang di pihak Taliban dan warga sipil Afghanistan.
Penelitian oleh Universitas Brown
memperkirakan korban jiwa di pihak pasukan Afghanistan mencapai 69.000 jiwa.
Dan warga sipil serta militan yang tewas masing-masing mencapai 51.000 jiwa.
Lebih dari 3.500 tentara
koalisi tewas sejak 2001--sekitar dua pertiganya pasukan AS. Lebih dari 20.000
tentara AS luka.
Menurut PBB, Afghanistan
menjadi negara ketiga terbesar di dunia yang warganya mengungsi.
Sejak 2021, sekitar lima juta
penduduk Afghanistan mengungsi dan tidak bisa kembali.
Universitas Brown memperkirakan
AS menghabiskan dana perang dan rekonstruksi di Afghanistan dan Pakistan
sebesar USD 978 miliar hingga 2020.
Pasukan AS dan koalisi yang tewas mencapai 3.586. Polisi dan militer
Afghanistan yang tewas 75.971. Warga sipil (termasuk pekerja kemanusiaan,
jurnalis, kontraktor) 78.314. Pasukan oposisi, termasuk Taliban 84.191 jiwa
Sumber : merdeka .com
0 Comments